Bahasa Adalah Investasi Diri

Mendengar kata investasi, pasti fikiran kita akan langsung tertuju pada barang dan uang. Kata ini seringkali digunakan oleh sebagian orang yang memiliki perencanaan untuk membuat program masa depan dalam bentuk “investasi”. Uang, emas, rumah, kendaraan adalah hal yang paling sering kita temukan jika kita melemparkan kata investasi. Investasi adalah kata serapan yang berasal dari kata Bahasa Inggris ‘to invest’, yang artinya menanamkan uang atau modal.

Pada dasarnya, investasi itu sebenarnya tidak melulu soal uang…uang… dan barang, melainkan investasi juga dapat kita artikan sebagai modal yang kita miliki. Modal ini sebenarya adalah sebuah hal mendasar yang dapat kita gali dari dalam diri kita untuk dijadikan sebuah “Personal Branding” guna mengukur komposisi diri kita sendiri. Cobalah kita memulai untuk mencari dan menanam investasi tersebut pada diri kita, seperti hal-hal atau keterampilan yang kita miliki termasuk soft skill dan hard skill.

Kemampuan kita dalam menguasai beberapa bahasa seperti bahasa daerah atau bahasa Inggris, mandarin, ataupun Perancis yang kita pahami. Inilah sebenarnya investasi diri yang dapat kita gunakan untuk mengenali kemampuan diri kita. Bahasa daerah dimana kita dilahirkan dan dibesarkan adalah suatu kemampuan diri yang alamiah dan mutlak kita miliki sejak kita kecil sampai dewasa. Tanpa harus belajar, kita dapat memahami sesuai dengan waktu dan dukungan lingkungan dimana kita berasal. Misal saja, seorang kelahiran Sumatera Barat yang berada didalam lingkup suku Minang, akan berkomunikasi melalui bahasa daerah bila bertemu dengan individu ataupun kelompok dimana mereka memiliki latar belakang budaya yang sama dimanapun mereka berada.

Belajar Inggris, Bahasa Inggris

Belajar Inggris

Namun, hal itu terkadang tidak kita sadari karena kita masih memiliki mindset bahwa investasi itu adalah uang dan barang. Sekitar beberapa bulan lalu, saya pernah bertemu dengan sorang teman yang memiliki usia beberapa tahun lebih muda dari saya. Kami sering berkumpul untuk sekedar berolah raga ataupun berbincang seputar dunia sepak bola. Dalam obrolan panjang yang kami lakukan, tanpa sadar ia membuka cerita kepada saya tentang dirinya yang memiliki kelemahan dalam berbahasa asing. Dari zaman sekolah dulu, saya sangat malas untuk belajar dikelas dan mendengarkan guru mengajar (tukas teman saya). Lalu ia menambahkan, bahwa saat ini ia sangat berkeinginan untuk mengikuti sebuah kegiatan informal dimana ia akan belajar Inggris ditempat tersebut. Tanpa menunggu selesai ia berbicara, sayapun kemudian menyela pembicaannya dan mengatakan bahwa “Yes? Saya Setuju, Karena Itulah Investasi Diri Kamu Kedepan”. Sejenak ia terdiam dan berfikir sesuatu didalam benaknya. “Saya sangat termotivasi untuk belajar bahasa asing” (sahut teman saya itu) dan saya sedang gemar bertanya kepada banyak orang untuk mendapatkan informasi soal Tips Belajar Bahasa Inggris kepada mereka semua.

Selang 2 jam kami berbincang, akhirnya teman saya memutuskan untuk meminta bantuan saya dalam memotivasi dirinya agar menjadi orang yang mampu memiliki invetasi diri seperti apa yang saya sebutkan kepadanya saat obrolan seru tadi berlangsung. Akhirnya ia memberanikan diri untuk berucap “Saya Mau Belajar Bahasa Inggris” kepada siapapun, sekalipun melalui media telepon, internet, buku ataupun media lainnya yang dapat membantu saya memiliki investasi pada diri saya sendiri. Pada akhirnya, kami tutup obrolan malam itu dengan penuh pelajaran bagi kami berdua untuk menatap masa depan yang cerah dan lebih baik.